

Dikutip dari beberapa dongeng atau cerita para orang tua/ sesepuh desa tentang asal usul desa Gembong yang tentunya tidak menjamin kebenaran data secara kenyataan atau sebenarnya, namun penulis berupaya untuk menyusun penulisan ini untuk mendekati kebenaran.
Dipercaya oleh sebagian masyarakat setempat bahwa nama desa Gembong berasal dari sebuah kata dalam bahasa jawa yaitu “ngombong” yang berarti “masuk”. Akan tetapi ada pula yang menyebutkan bahwa nama desa Gembong diambil dari kata “ngembong” yang memiliki arti ‘genangan air’. Salah satu dari cerita yang beredar di masyarakat adalah keberadaan dua sumur tua di desa Gembong yang kemudian berhubungan erat dengan legenda terbentuknya Desa Gembong.
Menurut beberapa sumber, desa Gembong yang saat ini kita ketahui sebenarnya adalah hasil dari gabungan dua desa dari masa sebelum kemerdekaan, yaitu desa Gembong dan desa Suruhan.
Sejarah Desa Gembong
Diperkirakan jauh sebelum masa kemerdekaan, desa Gembong sudah berdiri dengan satu dusun yaitu dusun Gembong. Sedangkan untuk desa Suruhan berdiri dengan dua dusun dalam pemerintahannya yaitu dusun Suruhan dan dusun Beru. Kedua desa ini masing-masing dipimpin oleh seseorang yang disebut "petinggi" yang artinya pimpinan.
Dari kesaksian seorang narasumber, bapak Kasman yang saat ini sudah berusia lebih dari 100 tahun, bahwa petinggi terakhir dari desa Gembong sebelum bergabung menjadi satu desa yaitu bernama Lambiyo. Sedangkan untuk desa Suruhan pada masa itu dipimpin oleh seorang petinggi bernama Truno Karyo.
Setelah masa kemerdekaan, desa Gembong dan desa Suruhan bergabung menjadi satu yang dipimpin oleh petinggi/kepala desa pertamanya yang bernama Djoyo Karto. Dengan berdirinya desa Gembong yang baru, terdiri dari tiga dusun yaitu dusun Gembong, dusun Suruhan dan dusun Beru seperti yang kita ketahui sampai saat ini. Masa pemerintahan Djoyo Karto tidak begitu lama karena menurut catatan sejarah beliau meninggal di usia muda pada saat terjadi Agresi Militer Belanda II, dan kini makamnya berada di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kesuma Negara Lamongan.




Foto : makam bapak Djoyo Karto berada di TMP Kesuma Negara Lamongan dengan nomor 122 (sumber: Rahma ageng fitriati)
Foto : Bapak Machbub (kades Gembong ke-4) bersama cucu berziarah ke makam bapak Djoyo Karto (sumber: Rahma ageng fitriati)
Oleh : Arik Purwanti
Jl. Brawijaya No. 1, RT 001 RW 006 Desa Gembong
Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur, 62271
Kontak KAMI
LAYANAN
+62 858-2017-1501
COPYRIGHT ©2025, PEMERINTAH DESA GEMBONG. ALL RIGHTS RESERVED.


Mobil Sehat Desa Gembong
+62 858-5488-8688


Lokasi