KARTO MUDJO

( Tahun 1949-1971 )

Profil Kepala Desa Gembong

Menampilkan sejarah tentang kepala desa Gembong dari masa ke masa

Bapak Djoyo Karto adalah Kepala Desa Gembong yang memimpin pada era sebelum kemerdekaan dan tercatat sebagai pahlawan, beliau adalah pimpinan perlawanan terhadap belanda saat Agresi Militer Belanda-II di wilayah Desa Gembong dan sekitarnya, dan Beliau gugur pada tahun 1948, makamnya saat ini berada di Taman Makam Pahlawan (TMP) Lamongan dengan nomor 122.

Perlu diketahui bahwa ini bukanlah foto asli beliau, akan tetapi ini adalah hasil dari kerja keras dan canggihnya teknologi yang pada akhirnya berhasil merekonstruksi sketsa wajah berdasarkan saksi sejarah yang masih ada dan telah diverifikasi oleh keluarga beliau bahwa ini adalah Bapak Djoyo Karto.

DJOYO KARTO

Periode Sebelum Kemerdekaan - Tahun 1948

Bapak Karto Mudjo, beliau adalah Kepala Desa Gembong yang terkenal dengan keberaniannya. Beliau memimpin pada masa setelah kemerdekaan yang dimana keberanian dan ketegasan sangat penting dimasa transisi setelah terjadinya Agresi Militer Belanda-II. Ini adalah foto asli beliau ketika menjabat sebagai kepala desa.

Bapak Hadi Hoesnan, Desa Gembong terus berproses setelah masa transisi yang begitu panjang, pada masa kepemimpinan beliau sistem administrasi pemerintahan di desa mulai mengalami kemajuan meskipun pada masa itu belum begitu maju seperti saat ini. Mulai dari pemetaan wilayah seperti Letter C-Desa dan pelayanan surat menyurat menjadi lebih baik dibanding masa sebelumnya. Kegiatan PKK dan bidang pemberdayaan masyarakat mulai aktif berjalan seperti pelatihan menjahit, memasak, tata rias, sampai sekolah untuk warga yang buta aksara dan lainnya banyak dilaksanakan demi meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa, bahkan Bank skala desa mulai dirintis.

HADI HOESNAN

( Tahun 1971-1991 )

MACHBUB

( Tahun 1991-1999)

Bapak Machbub, beliau sampai saat ini terkenal sebagai kepala desa yang memiliki kesabaran luar biasa dan good looking di zamannya. Pada masa kepemimpinan beliau inilah tercipta Lapangan Kedok Ombo yang sampai saat ini aktif digunakan untuk berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat desa Gembong.

Drs. MU'ADI

( Tahun 1999-2007)

Bapak Mu'adi, pada masa beliau inilah dilakukan pemindahan kantor desa yang semula terletak di dusun Gembong menjadi berada tepat di perbatasan antara dusun Gembong dan dusun Suruhan dengan tujuan agar masyarakat dari tiga dusun yang ada bisa lebih dekat saat ingin mendapatkan pelayanan masyarakat.

M. BAHRUL ULUM

( Tahun 2007-2013)

Bapak Bahrul Ulum, beliau adalah sosok kepala desa yang sabar dan sederhana. Beliau sangat memperhatikan para ibu hamil dan balita di desa. Data posyandu selalu dalam pantauan dan sering berkomunikasi dengan bidan desa juga mengusahakan untuk memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi ibu hamil dan balita meskipun pada saat itu belum ada Dana Desa yang mengcover kegiatan pemberdayaan.

SISWO MUYOTO

(Tahun 2013-2019)

Bapak Siswo Muyoto, beliau adalah orang yang tegas dan penuh keberanian. Dalam setiap pidatonya selalu penuh semangat membara yang membangkitkan semangat bagi setiap orang yang mendengarnya.

Perlu diketahui : Bapak Siswo Muyoto ini adalah keponakan dari Bapak Karto Mudjo yang tidak lain adalah kepala desa ke-2 Desa Gembong setelah masa kemerdekaan, maka dari itulah tidak heran wajah dan karakter beliau yang pemberani dan penuh semangat ini sekilas terlihat ada kemiripan.

Pada periode Bapak Siswo Muyoto inilah mulai ada Dana Desa untuk kegiatan pembangunan dan pemberdayaan di wilayah desa.

Untuk saat ini, bapak Sulaiman adalah kepala desa Gembong ke-8. Pada periode yang masih berjalan ini banyak dilaksanakan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat meskipun diawal beliau menjabat terjadi pandemi Covid-19 yang menyebabkan lumpuhnya ekonomi dan menurunnya kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu kegiatan yang mendukung program ketahanan pangan saat itu sangat diutamakan, antara lain dalam bidang pertanian, konservasi lingkungan, sampai dengan akses jalan di desa Gembong hampir seluruhnya telah terbangun demi menunjang kegiatan perekonomian warga.

Untuk kegiatan pemberdayaan mulai dari pemberian Bantuan Langsung Tunai ( BLT), berbagai macam pelatihan untuk ibu rumah tangga, dan kegiatan pencegahan stunting juga telah dilaksanakan.

(Tahun 2019- Sekarang)

SULAIMAN

Bangsa yang besar, adalah Bangsa yang menghormati jasa para pendahulunya